Modernisme & Fundamentalisme Dalam Politik Islam

Modernisme & Fundamentalisme Dalam Politik Islam

Rp. 145.000
Perbandingan Partai Masyumi Indonesia & Partai Jema'at-i-Islam Pakistan
Penulis : Prof. Dr. Yusril Ihza mahendra
Penerbit: Pro Deleader
Jenis Cover : Soft Cover
Tahun Terbit : 2016, Cet.-
Dimensi : 15 x 23 cm | xli+355 halaman
Kondisi : Bekas
Berat : 0.5 kg
Stok : Terjual, Stok Habis
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Beli di: BUKALAPAK


Buku Modernisme dan Fundamentalisme ini tentu saja bukan sekedar membahas pengertian kedua istilah tersebut yang merupakan ideologi politik yang berkembang dalam sejarah politik Islam modern, tetapi berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menelaah perumusan kedua varian ideologi politik itu dalam kenyataan-kenyataan politik umat Islamm dalamm kurun watu tertentu dan di negara tertentu. Penulis telah dengan sadar dan sengaja memililh Partai Masyumi di Indonesia dan Jama'at-i-Islam di Pakistan sebagai representasi dari dua gerakan dan partai politik yang ada di dunia Islam sebagai model perumusan dan penerapan keduanya dalam kurun antara 1940-1960. Tentu setelah urun tu modernisme dan fundamentalisme dalam politik Islam mengalami perubahan dan perkembangan pesat, yang memerlukan studi yang lebih dalam dari apa yang telah saya lakukan dalam buku ini.

Modernisme Islam sebagaimana dirumuskan dan ditelaah dalam buku ini, dewasa ini umumnya telah diterima sebagai pemikiran dan paling praktis dan paling implementatif dalam menerapkan Islam dalam kenyataan dunia modern. Dalam perspektif seperti ini, modernisme Islam tidak hanya diterima dan dijadikan sebagai ideologi politik bagi partai-partai Islam, teapi juga dijadikan sebagai rujukan dalam mengimplementasikan Islam di banyak negara oleh partai-partai yang tidak secara spesifik menyebut dirinya Islam, atau bahkan partai-partai yang telah "sekular" sekalipun. UNMNO di Malaysia yang merupakan partai nasionais Melayu ataupun Golkar di Indonesia yang cukup banyak tokoh-tokohnya berlatar belakang gerakan mahasiswa Islam, terutama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), nampaknya mempunyai pandangan seperti itu pula.

logoblog

Instagram