Rp. 68.000 |
Kontroversi Al-Quran Thomas Jefferson
Penulis : Denise A. Spellberg
Penerbit: Alvabet Jenis Cover : Soft Cover Tahun Terbit : 2014, Cet.1 Dimensi : 15 x 23cm | 488 halaman Kondisi : Baru Berat : 0.55kg Stok : Tersedia Pemesanan: SMS/WA 081212-088121 Beli di: BUKALAPAK Buku ini mengungkapkan cerita penting yang sedikit diketahui ihwal riwayat kebebasan agama di AS; sebuah drama di mana Islam memainkan peran mengejutkan. Denise A. Spellberg menceritakan bagaimana para Pendiri Amerika Serikat—Jefferson termasuk yang terkemuka di antaranya—tertarik pada ide-ide Pencerahan perihal toleransi Muslim untuk menciptakan landasan praktis pemerintahan Amerika yang tengah sengit diperdebatkan. Dalam hal ini, kaum Muslim, yang kala itu bahkan tak diketahui eksistensinya di koloni itu, menjadi batas imajinasi terjauh bagi pluralisme keagamaan Amerika, yang juga mencakup kaum Yahudi dan Katolik sebagai minoritas sebenarnya. Kini, selagi kecurigaan Barat terhadap Islam terus hidup dan jumlah warga Muslim di AS kian tumbuh menjadi jutaan, cerita Spellberg yang mengungkap gagasan revolusioner para Pendiri AS ini sangat penting diketahui. Di tengah menguatnya keyakinan ihwal benturan peradaban antara Islam dan Barat, buku ini menjadi bacaan yang tepat untuk merajut kembali harapan akan perdamaian dunia. “Spellberg mengeksplorasi bagaimana para Pendiri Amerika Serikat merumuskan toleransi beragama sebagai cita-cita utama negaranya, tidak hanya untuk kelompok Protestan, tetapi juga bagi warga Muslim di masa depan. —Ali Asani, Profesor dan Direktur The Prince Alwaleed bin Talal Islamic Studies Program, Harvard University “Dengan menekankan pada pemahaman Jefferson atas Islam, Spellberg menuturkan cerita yang segar… dan menunjukkan kepada kita bahwa masa lalu, meskipun tidak sempurna, masih menyimpan banyak pelajaran berharga bagi kita di masa kini.” —Jon Meacham, Pemenang hadiah Pulitzer Prize “Luar biasa... Spellberg memaparkan konteks sejarah yang sangat berharga bagi perjuangan untuk toleransi beragama. Buku ini merupakan langkah penting menuju inklusivitas dalam pembangunan kehidupan beragama….” —Jonathan P. Berkey, San Francisco Chronicle “Tak seorang pun dari kalangan Pagan, Muslim, ataupun Yahudi boleh dikucilkan dari hak-hak sipil Persemakmuran karena agamanya.” —Thomas Jefferson, mengutip John Locke, 1776 TENTANG PENULIS DENISE A. SPELLBERG (lahir pada 1958) adalah cendekiawan Amerika dalam bidang sejarah Islam. Profesor Sejarah dan Studi Timur Tengah di University of Texas, Austin, ini menyandang gelar BA dari Smith College (1980) dan gelar PhD dari Columbia University (1989). Minat kajiannya terfokus pada Islam dalam sejarah Amerika Serikat dan Eropa; juga sejarah Islam abad pertengahan, agama, dan gender. Di ruang kelas, ia mengajar mata kuliah tentang Sejarah Islam di Amerika Serikat; Islam di Eropa dan Amerika; Pengantar tentang Timur Tengah; serta Spanyol dan Afrika Utara Era Islam—Historiografi Islam. Selain buku ini, Spellberg juga menulis buku berjudul Politics, Gender, and the Islamic Past: The Legacy of ‘A’isha Bint Abi Bakr, karya yang banyak dikutip yang menggambarkan sosok Aisyah dan kontribusinya dalam tradisi Islam. Selain menulis buku, dia pun rajin menulis artikel ilmiah, antara lain “Islam in America: Adventures in Neo-Orientalism,” Review of Middle East Studies, Vol. 4, No. 1 (Summer 2009); “Could a Muslim Be President? An Eighteenth-Century Constitutional Debate,” Eighteenth-Century Studies 39 (2006); dan “Inventing Matamoras: Gender and the Forgotten Islamic Past in the United States of America,” Frontiers: A Journal of Women Studies 25 (2004). Cendekiawan yang produktif menulis ini meraih banyak peng-hargaan. Dia menyabet penghargaan Carnegie Foundation Scholarship 2009-2010, setelah sebelumnya pada 2006 meraih Harry Ransom Teaching Award. Jauh sebelum itu, dia juga meraih President’s Associates Undergraduate Teaching Excellence Award in History, 1996-1997. |
Home » Posts filed under Alvabet
Rp. 66.000 |
Bahtera Sebelum Nabi NuhKisah Menakjubkan Tentang Misteri Bencana Banjir di Zaman Kuno
Penulis : Dr. Irving Finkel
Penerbit: Alvabet Jenis Cover : Soft Cover Tahun Terbit : 2014, Cet.1 Dimensi : 15 x 23cm | 487 halaman Kondisi : Baru Berat : 0.55 kg Stok : Tersedia Pemesanan: SMS/WA 081212-088121 Cerita detektif memikat ala Dr. Finkel ini bermula ketika pada 2008 ia menemukan tablet persegi panjang seukuran tangan beraksara Babilonia, yang diyakini sebagai dokumen pertama ciptaan nenek moyang manusia. Tablet yang diperkirakan dibuat pada 1850 SM ini merupakan salinan dari Riwayat Banjir Babilonia, sebuah mitos Mesopotamia kuno yang mengungkap antara lain instruksi pembuatan perahu besar untuk bertahan hidup dari bencana banjir. Tetapi, pekerjaan awal Dr. Finkel tidak berhenti hanya di situ. Melalui serentetan penemuan lain yang juga menakjubkan, ia mampu memecahkan kode misterius ihwal bencana banjir tersebut dengan cara pengungkapan yang tak terduga. Dr. Irving Finkel (lahir pada 1951) adalah arkeolog dan Assyriologis. Saat ini, ia bekerja sebagai Asisten Kurator naskah, bahasa, dan budaya Mesopotamia Kuno pada Departemen Timur Tengah, British Museum, London. Museum ini memiliki sangat banyak koleksi—sekitar 130 ribu koleksi. Finkel adalah kurator yang bertanggung jawab atas prasasti cuneiform pada tablet tanah liat warisan Mesopotamia Kuno. Finkel meraih gelar Ph.D bidang Assyriologi dari University of Birmingham, dengan disertasi tentang mantra pengusir iblis ala Babylonia. Setamat studi doktoral, ia menghabiskan waktunya selama tiga tahun sebagai peneliti di University of Chicago Oriental Institute. Pada 1976, Finkel kembali ke Inggris, dan kemudian diangkat sebagai Asisten Kurator pada Departemen Western Asiatic Antiquities di British Museum. Selain itu, ia juga menjadi Anggota Kehormatan pada Institut Arkeologi dan Purbakala, University of Birmingham, serta Anggota Dewan Masyarakat Arkeologi Anglo-Israel. Selain karyanya tentang tablet cuneiform, Finkel menulis sejumlah karya fiksi untuk orang dewasa dan anak-anak, dan mendirikan Great Diary Project, sebuah proyek untuk melestarikan buku harian orang biasa. Pada 2014, ia menemukan tablet cuneiform berisi narasi tentang bencana banjir besar yang mirip dengan kisah Bahtera Nabi Nuh. Penemuan ini kemudian menginspirasi dirinya untuk menulis buku fenomenal ini. |