Penulis : Zaenuddin HM
Penerbit: Change
Jenis Cover : Soft Cover
Tahun Terbit : 2015, Cet.1
Dimensi : 18 x 23 cm | 340 halaman
Kondisi : Baru
Berat : 0.5 kg
Stok : Tersedia
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Beli di: BUKALAPAK

Semua benda dalam kehidupan sehari-hari kita tidak ditemukan begitu saja. Tidak ujug-ujug turun dari langit. Semua ada sejarahnya, ada riwayat atau asal usul penemuannya.

Benda-benda yang kita pakai sekarang ini, boleh jadi merupakan modifikasi atau modernisasi dari bentuk dasarnya. Mungkin dulunya amat primitif, sederhana, lalu berkembang dan berproses, hingga akhirnya kini menjadi benda atau alat canggih.

Nah, buku yang sedang Anda pegang ini memuat asal-usul benda- benda di sekitar kehidupan sehari-hari kita. Ada 85 benda yang sudah sangat kita kenal dan familiar. Selain riwayat menemukan, juga disertai foto-foto klasik dan unik ketika awal mula benda itu ditemukan (tempo dulu), hingga foto yang menggambarkan keadaannya sekarang.

Penulis : Deepak Chopra
Penerbit: Change
Jenis Cover : Soft Cover
Tahun Terbit : 2016, Cet.1
Dimensi : 15 x 23 cm | 474 halaman
Kondisi : Baru
Berat : 0.5 kg
Stok : Tersedia
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Beli di: BUKALAPAK

Bisakah Tuhan dihidupkan kembali di zaman skeptis ini? Apa yang harus dilakukan untuk memberikan seseorang kehidupan spiritual yang lebih kuat dari apa pun di masa lalunya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah dijawab Deepak Chopra dengan kefasihan dan wawasan dalam buku ini. Ia menjawab bahwa Tuhan terletak pada sumber kesadaran manusia. Oleh karena itu, setiap orang dapat menemukan Tuhan dalam kehidupannya.

Selama tiga dasawarsa, Deepak Chopra telah menginspirasi jutaan orang dengan tulisan dan ajarannya yang mendalam. Dengan The Future of God, ia mengajak pembaca untuk melakukan sebuah perjalanan roh, menyediakan jalur praktis untuk memahami Tuhan dan tempat kita sendiri di alam semesta. Ia berpendapat, sekaranglah saatnya untuk memulai hidup baru. Hari ini adalah masa depan.

Penulis : Yahya Assegaf
Penerbit: Change
Jenis Cover : Soft Cover
Tahun Terbit : 2015, Cet.1
Dimensi : 15 x 23cm | 396 halaman
Kondisi : Baru
Berat : 0.5 kg
Stok : Terjual, Stok Kosong
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Beli di: BUKALAPAK

Buku di tangan anda ini merupakan kristalisasi pengalaman hidup John Sakava --- seorang petualang kosmopolitan keturunan Yaman dan Jawa. Buku ini menggambarkan jaringan politik dalam negeri dan luar negerinya yang luas, beberapa diantaranya adalah tokoh-tokoh yang bertentangan. Banyak topik menarik yang dibahas dalam buku ini; petualangan Filsafat, Sejarah, Diplomasi, dan Politik. Dan tentunya juga berisi berbagai pengalaman yang diwarnai suka dan duka. Buku ini menyajikan banyak pelajaran berharga dari kehidupan Sakava yang dapat kita ambil hikmahnya.

Bukan sekedar narasi, gagasan utama buku ini mengandung kisah perjuangan untuk mencapai kondisi ideal keadilan, demokrasi, dan perdamaian. Pandangannya, memungkinkannya menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh yang saling bertentangan, dan menjembatani perbedaan diantara kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan. Sakava mendorong semua anggota masyarakat untuk memahami Pancasila secara mendalam, serta memosisikan Pancasila sebagai nilai-nilai dasar yang menjadi landasan demokrasi dan perdamaian di Indonesia.

JOHN SAKAVA alias YAHYA ASSEGAF, pernah bertugas sebagai utusan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kawasan Timur Tengah. Dia satu-satunya tokoh Indonesia yang pernah bertemu pimpinan tertinggi Badan Intelijen Israel Mossad, Meir Dagan. Dari pertemuan itu, dia mendapat penjelasan langsung berbagai informasi intelijen. Di Suriah, dia bertemu sekjen Hamas (Palestina) Khalid Mas’al untuk membahas posisi Indonesia dalam peta politik dan diplomasi di Timur Tengah.

Penulis : Zaenuddin HM
Penerbit: Change
Jenis Cover : Soft Cover
Tahun Terbit : 2014, Cet.1
Dimensi : 18 x 23.5cm | 624 halaman
Kondisi : Baru
Berat : 0.8kg
Stok : Terjual, Stok Habis
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Beli di: BUKALAPAK

Buku ini menyajikan fakta-fakta mengenai sejarah dan asal-usul 97 kota besar di Indonesia. Sebagian besar kota-kota tersebut sudah terkenal, berstatus otonom/mandiri, dan merupakan ibukota provinsi. Kota-kota tersebut telah berkembang pesat bahkan beberapa menjadi kota modern (metropolitan). Wajahnya telah dan akan terus berubah seiring perkembangan zaman, tetapi riwayat dan asal-usulnya takkan pernah berganti, tetap abadi sampai nanti. Dari riset pustaka yang penulis lakukan, ada banyak hal menarik terkait sejarah dan asal-usul ke-97 kota tersebut.

Kota-kota di Indonesia memiliki asal-usul yang unik. Terutama namanya, ada yang berasal dari nama pohon, peristiwa di zaman kerajaan, kejadian yang tak disengaja, ucapan spontan, bahasa yang digunakan, bahkan berbau mistis.

Tak kenal maka tak sayang. Setiap kota punya sejarah dan pusaka (heritage)-nya sendiri. Buku ini sangat menarik untuk mengetahui sejarah berdirinya kota-kota di Indonesia. Buku ini perlu dibaca, bukan hanya bagi warga kota yang disebut, tapi juga bagi para pimpinan kota untuk menambah wawasan agar lebih mencintai kotanya berikut segala pusakanya, baik yang tangible maupun intangible.
—LULUK SUMIARSO, Ketua Dewan Pimpinan BPPI (Badan Pelestarian Pusaka Indonesia)

Buku ini pantas untuk menjadi koleksi perpustakaan Anda, terutama bagi yang hobi jalan-jalan menikmati keindahan kota-kota di Indonesia. Melalui buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloepembaca akan diajak untuk menjelajahi setiap kota yang ada di Indonesia. Dengan membaca buku ini, semoga kita semakin mencintai sejarah dan budaya Nusantara. Salam Budaya!
—KARTUM SETIAWAN, Ketua Komunitas Jelajah Budaya

Buku ini bisa menjadi rekomendasi dan referensi buat para traveler yang akan menikmati keindahan Indonesia. Nama-nama kota jadi terasa unik dan lengkap dengan sejarahnya, dibahas dan dikupas tuntas. Semoga buku ini bisa memperkaya khasanah bacaan di Indonesia dan bisa menjadi referensi menarik buat para penggiat dunia perjalanan dan petualangan untuk lebih “mengenal” negeri tercinta kita bersama: INDONESIA.
—RAHMAT HADI, Traveler & Pendiri Komunitas “Jalan Kaki”