Misquoting Jesus


Rp. 185.000
Penulis: Bart D. Ehrman
Penerbit: Gramedia
Jenis Cover : Hardcover
Tahun Terbit : 2006, Cet. 1
Dimensi : 15 x 23 cm | xxxi+273 halaman
Kondisi : Bekas
Berat : 0.8 kg
Stok : Tersedia
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Lihat foto buku

Buku ini bertutur tentang manuskrip-manuskrip kuno Perjanjian Baru dan perbedaan-perbedaan yang ditemukan di dalamnya, tentang para penyalin yang menyalin tulisan kudus dan kadang-kadang mengubahnya. Hal itu boleh jadi bukanlah pengantar yang cocok untuk autobiografi seseorang, tetapi begitulah kenyataannya. Tidak banyak yang bisa diperbuat tentang hal itu.

Ketika cendikiawan Alkitab kelas dunia, Bart Ehrman, pertama kali mulai meneliti naskah-naskah Alkitab dalam bahasa aslinya, ia tercengang menyaksikan banyaknya kesalahan dan pengubahan sengaja yang dilakukan para penerjemah awal. Dalam Misquoting Jesus, Ehrman menuturkan kisah di balik kesalahan dan pengubahan yang dilakukan para penulis zaman dahulu terhadap Perjanjian Baru serta memperlihatkan dampak besarnya terhadap Alkitab yang kita gunakan dewasa ini. Ia menyusun tuturannya dengan kisah-kisah pribadi tentang bagaimana penelitiannya terhadap manuskrip-manuskrip Yunani membuat ia meninggalkan pandangan-pandangannya yang super konservatif terhadap Alkitab.

Sejak adanya mesin cetak dan reproduksi yang akurat atas naskah-naskah Alkitab, kebanyakan orang beranggapan bahwa sewaktu membaca Perjanjian Baru, mereka sedang membaca salinan yang sama persis dari kata-kata Yesus atau tulisan-tulisan Santo Paulus. Tetapi, selama hampir seribu lima ratus tahun sebelumnya, manuskrip-amnuskrip itu disalin dengan tangan oleh para penyalin yang sangat dipengaruhi oleh perdebatan-perdebatan budaya, teologis, dan politis pada zamannya. Terdapat banyak kesalahan tak disengaja maupun pengubahan yang disengaja di dalam manuskrip-amnuskrip yang masih ada, sehingga pemulihan kata-kata yang asli sangat sulit dilakukan. Untuk pertama kaliny, Ehrman menyingkapkan di mana dan mengapa pengubahan-pengubahan itu dilakukan dan bagaimana para cendekiawan mulai memulihkan kata-kata asli Perjanjian Baru sedekat mungkin.

Ehrman menyajikan argumen yang menghebohkan bahwa banyak kisah dalam Alkitab yang sudah akrab di telinga kita dan kepercayaan yang sudah diterima luas mengenai keilahian Yesus, Tritunggal, dan asal-usul Alkitab itu sendiri berasal dari pengubahan sengaja maupun tidak disengaja oleh para penyalin - pengubahan-pengubahan yang berpengaruh sangat hebat terhadap semua versi Alkitab setelahnya.

logoblog

Instagram