Kewibawaan Tradisional, Islam dan Pemberontakan


Rp. 235.000

    Kewibawaan Tradisional, Islam dan Pemberontakan

    Kasus Darul Islam Jawa Barat

  • Detail Buku
  • Sinopsis
Penulis: Karl D. Jackson
Penerbit: Grafiti
Jenis Cover : Softcover
Tahun Terbit : 1990, Cet. 1
Dimensi : 14.5 x 21 cm | x+393 halaman
Kondisi : Bekas
Berat : 0.55 kg
Stok : Tersedia
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Lihat foto buku

Pemberontakan Darul Islam di Jawa Barat (1948-1962), dalam analisis Karl D. Jackson ini, ternyata memiliki kekhasan tersendiri. Oleh karena itu, Jackson menganggap pemberontakan itu hanya sebagai sekedar laboratorium guna menguji sejumlah teori tingkah laku politik masyarakat petani, yang acap kali diajukan orang namun jarang diuji coba, dengan jalan mewawancarai langsung masyarakat petani subjek politik itu sendiri. Hasilnya memang cukup mengejutkan: analisis itu mewujudkan kenyataan bahwa ideologi Islam yang selama ini senantiasa dikambinghitamkan sebagau sumbu-ledak pemberontakan Darul Islam di Jawa Barat, ternyata kurang terbukti. Di sisi lain, analisis Jackson tersebut, mampu meruntuhkan banyak praanggapan tentang pemberontakan petani yang selama ini menjadi "rujukan wajib" sejumlah pakar teori pemberontakan, yang hanya melihat sebab-sebab pada motif ekonomi.

Buku Karl D. Jackson ini berjudul asli, Traditional Authority, Islam, and Rebelion, yang diangkat dari disertasi doktoralnya dan semula diterbitkan oleh Universitas of Callifornia di Amerika Serikat tahun 1980. Studi ini bertujuan untuk menguji sejumlah teori tentang tingkah laku politik kaum petani. Permasalahan utama dalam studi ini ialah mengapa sekelompok desa di Priangan Timur membuat pilihan-pilihan yang berbeda secara mencolok berkenaan dengan gerakan Darul Islam (DI). Hasil penelitiannya ternyata cukup mengejutkan, sebab bertolak belakang dengan asumsi umum yang selama ini kerapkali mengkambinghitamkan ideologi Islam sebagai sumbu-ledak pemberontakan Di di Jawa Barat. Hal ini sekaligus meruntuhkan argumentasi sejumlah pakar teori pemberontakan yang biasanya mengaitkan pemberontakan petani dengan sebab-sebab motif ekonomi.

Gambaran Jackson mengenai masyarakat Jawa Barat atau suku Sunda sendiri, diletakkan dalam perspektif sejarah dengan latar konteks pemberontakan Darul Islam (1948 – 1968). Dalam analisis utamanya Jackson berkesimpulan bahwa integrasi politik di dalam suatu masyarakat tradisional, yakni masyarakat petani di Jawa Barat, pertama-tama bergantung pada sistem hubungan antara kewibawaan tradisional yang menjiwai kehidupan sosial masyarakat setempat, serta mepertalikan setiap desa dengan dunia politik daerah dan nasional yang ada di balik pintu gerbang desa. Dapat dikatakan, jaringan kerja warga desa Sunda terorganisasi ke dalam hubungan diadik (berpasangan) yang bersifat pribadi, menyebar, penuh perasaan dan lestari, serta difungsikan seluruhnya kepada hubungan atasan-bawahan yang akrab, sakral, dan bersifat tetap. Hakikat dari pendirian ini adalah orang desa Sunda akan ikut terlibat dalam politik nasional sesuai dengan yang didiktekan pemimpinnya dengan tak banyak memperhatikan isu ideologi dan ekonomi yang bersangkutan. Pemimpin desa dipatuhi semata-mata karena ia adalah sang ‘pemimpin’ dalam hubungan yang mungkin berlangsung beberapa dasawarsa. Dalam arti ini hubungan tradisional nyata berbeda dengan hubungan patron-klien yang lebih bersifat oportunis dan materialistis.

logoblog

Instagram