Hari-Hari yang Panjang: Transisi Orde Lama ke Orde Baru

Hari-Hari yang Panjang: Transisi Orde Lama ke Orde Baru

Rp. 65.000
Penulis: Sulastomo
Penerbit: Kompas
Jenis Cover : Softcover
Tahun Terbit : 2008, Cet. 2
Dimensi : 14 x 21 cm | xxviii+356 halaman
Kondisi : Baru
Berat : 0.5 kg
Stok : Tersedia
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Beli di: BUKALAPAK


Hari-hari itu bukan sekadar panjang,
melainkan genting dan mencekam....

Setelah terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI pada tahun 1963, Sulastomo harus langsung berhadapan dengan situasi politik nasional yang panas. Sudah sejak tahun 1962 eksistensi HMI terancam. Bahkan, Bung Karno sendiri nyaris membubarkan HMI karena dianggap kontrarevolusi dan reaksioner. Dan ancaman terus memuncak...

"Kalau tidak dapat membubarkan HMI, lebih baik pakai sarung," kata D. N. Aidit pada tanggal 29 September 1965 dalam pidato berapi-api di rapat umum CGMI binaan PKI. Yel-yel "Bubarkan HMI" pun diteriakkan massa. Turut hadir: Bung Karno. Namun Pemimpin Besar Revolusi itu tidak mudah digertak. la malah balik mengancam: CGMI juga akan dibubarkan kalau kontrarevolusi.

Pemuda Sulastomo dengan ketenangan hati dan keteguhan prinsip membawa HMI melalui prahara politik nasional, dalam situasi keseimbangan politik yang tidak lagi ditentukan dalam debat parlemen, melainkan di jalanan yang panas dan bentrok fisik adalah menu sehari-hari.

Simak catatannya dalam menggalang Front Pancasila hingga kesaksian seputar kelahiran Orde Baru di bawah Jenderal Soeharto, serta analisis dan teori tentang tragedi berdarah di tahun 1965.

Pustaka ini bukan sekadar melihat kembali perjalanan sejarah bangsa, tetapi berisi pula kualitas kepemimpinan di tengah masa penuh gejolak. Peminat sejarah, aktivis organisasi, hingga politisi perlu membaca buku ini.

logoblog

Instagram