Materialisme Historis

Materialisme Historis

Rp. 38.000
Penulis: Hidayatullah
Penerbit: Pura Pustaka
Jenis Cover: Softcover
Tahun Terbit: ---, Cet.---
Dimensi: 14 x 20 cm | 128 halaman
Kondisi: Baru
Berat: 0.2 kg
Stok: Tersedia
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Beli di: BUKALAPAK


Khazanah pemikiran Karl Marx dan Frederc Engels sebagai dua sosok pemikir realis dan humanis yang lebih solid daripada pandangan sosialis sebelumnya menjadi begitu gelap bukan hanya krena sejarah panjang Marxisme yang dogmatik-skriptual, ideologis dan sektarianfragmentatif, namun juga karena kutukan dan pengingkaran sinabung dari borjuasi sebagai kelas dominan dalam peraadaban modern. Pangkal kekeliruan dari semua pemahaman maupun kajian kembali yang menerima dan mengeritik pemikiran Marx dan Engels pada dasarnya adalah sikap a-historis. Sadar atau tidak, sengaja atau tidak, sikap ini telah menimbulkan kultus, distorsi dn pemahaman fragmentatif di luar semua sikap politik apriori dan agresif. Sikap a-historis ini tidak akan mampu memahami kontribusi nyata dan batas-batas dari pemikiran Marx-Engels dan akanterus mengungkung pemahaman tentang kondisi historis masa kini. Kungkungan siap a-hiistoris ini sebenarnya bukan dalam kasus Marxisme saja, namun juga semua masyarakat lama yang masih eksis dan masyarakat modern itu sendiri. Kungkungan ini tidak hanya menghalangi pandangan masyarakat manusia tentang kendala-kendala dalam hidupnya di alam semesta, namun juga merendahkan dan menindas martabat manusia.

Dalam situasi ini, terlihat betapa kukuhnya dogmatisme sriptual itu menarik sebagian khazanah pemikiran Marx-Engels ke dalam dunia politik, idelogi dan arah sejarah tunggal sehingga seolah-olah kehidupan ini begitu monolitik, gelap dan mengerikan. Akan tetapi, dialektika sejarah masyarakat tidak bisa dnegosiasikan oleh segala macam ideologi yang dominan dan menindas. Sebagian kaum Marxist memang telah mencoba membuka kembali sisi lain dari pemikiran Marx sendiri sehingga muncul juga nuansa "humanis" seperti dalam karya-karya Erich Fromn aau kajian linguistik dari Noam Chomsky. Upaya ini juga dilakukan dengan membaca kembali karya besar Marx, The Capital, seperti dilakukan Louis Althusser dan Harry Cleaver. Meskipun Louis Althusser (bisa dibaca dari artikelnya On Marxism). Penulis telah berupaya memahami khazanah pemikiran Marx-Engels secara komprehensif, namun celah-celah dan kekurangan mungkin bisa ditemukan. Oleh karena itu, Penulis menerima segala saran, kritik dan antitesa dengan terbuka demi mengembangkan pengetahuan untuk kemanusiaan, terutama di negeri kita yang masih kurang memahami wacana ilmiah modern karena pemahaman ilmiah kita digenangi pransangka, dominasi ideologi pendidikan yang mengelabui, kekerasan politik dan inferioritas budaya. Akhirnya, penulis pengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan yang menunjukkan beberapa referensi penting, rela meminjamkan buku dan berdiskusi bersama dalam penyuntingan isi dan bahasa sehingga menajamkan dan membenahi kajian ini.

logoblog

Instagram