Ironi Satu Kota Tiga Tuhan

Ironi Satu Kota Tiga Tuhan

Rp. 35.000
Penulis: T. Taufiqulhadi
Penerbit: Paramadina
Jenis Cover: Softcover
Tahun Terbit: 2000, Cet.1
Dimensi: 14.5 x 21 cm | xlviii+272 halaman
Kondisi: Bekas
Berat: 0.4 kg
Stok: Terjual, Stok Kosong
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Beli di: BUKALAPAK


Yerusalem, dengan sejarahnya yang penuh konflik, adalah tempat suci dari tiga agama monoteis yang berakar pada tradisi Ibrahim: Yahudi, Kristen dan Islam. Orang Yahudi menyebut Yerusalem dan Yerushlayim, artinya kota perdamaian; sementara orang Arab menyebutnya Al-Quds, artinya Kudus (suci). Lazimnya, suasana kekudusan selalu identik dengan suasana kedamaian, namun Yerusalem mengajarkan lain. Kekhuyukan, ketaatan, dan kesalehan masing-masing penganut agama di kota yang berumur lebih 2000 tahun itu tampaknya tidak menetes ke dalam interaksi keseharian mereka. Yang tampak justru adalah kebekuan yang memendam bibit-bibit permusuhan.

Hubungan antara orang Arab Palestina dengan orang Yahudi sebenarnya tidak sesederhana seperti yang terlihat dalam konflik fisik saja, namun karena berada di bawah yurisdikasi yang sama, akhirnya mereka terpaksa berhubungan karena kepentingan ekonomi, misalnya. Karena kepentingan ekonomi inilah maka hubungan-hubungan sosial dalam bentuk lain berkembang. Sebagai contoh: berbagai perusahaan orang Yahudi mempkerjakan orang Arab Palestina, dan sejumlah barang produk orang Arab Palestina dipasarkan oleh orang Yahudi.

Jadi, sebenarnya banyak di antara orang Arab Palestina dan orang Yahudi dalam interkasi keseharian mereka slaaing memandang satu sama lain dengan sudut pandang yang berbeda dari sekedar konflik belaka, sebagaimana opini yang selalu diekspose media massa. Tulisan-tulisan dalam buku ini —meski ditulis oleh seorang jurnalis— menawarkan sudut pandang yang berbeda. Alih-alih melaprokan perang, buku ini justru melukiskan sisi-sisi kehidupan sehari-hari antar dua bangsa yang "terpaksa" hidup bersama maeski memiliki perbedaan yang nyaris tak terjembatani.

logoblog

Instagram