Aku Sakit Jiwa! Cerita-Cerita

Aku Sakit Jiwa! Cerita-Cerita

Rp. 50.000
Rp. 25.000
Editor: Chairil Gibran Ramadhan
Penerbit: Padasan
Jenis Cover : Softcover
Tahun Terbit : 2013, Cet.1
Dimensi : 13 x 19 cm | 128 halaman
Kondisi : Baru
Berat : 0.2 kg
Stok : Tersedia
Pemesanan: SMS/WA 081212-088121

Beli di: BUKALAPAK


Kekuatan cerpen-cerpen Laora Arkeman terletak pada monolog atau solilokui tokoh-tokoh yang meng-Ada dengan satu misi utama untuk mengkritisi kebenaran mutlak atau kebenaran umum. Mereka mungkin saja buruh, pesakitan, orang gila, janda, atau sastrawan sakit jiwa. Seluruhnya hadir nyaris dengan “kesamaan-bawaan”: Orang dengan kualitas deep-thinking dan cenderung Popperian yang berupaya melakukan empirical falsification untuk menemukan kebenaran lain, kebenaran yang lebih individual. Cerpen-cerpen Laora Arkeman adalah filsafat yang dinarasikan. (Cecep Syamsul Hari, Penyair & Redaktur Majalah Sastra Horison)

Nada prosa yang berkecenderungan pada hakikat pencarian diri, dalam amatan saya, cenderung agak kelam dan tak sekali mudah dimengerti. Ada semacam alienasi yang menyerupai konstruksi anasir diri yang pada awalnya membawa keterbata-bataan resepsi. Akan tetapi, ketika tabir mulai terkuak, menyeruak pula adanya daya pukau yang untuk beberapa jenak mampu memenjara renungan. Dalam kaitan seperti ini, Laora Arkeman telah hadir di depan kita dengan pukauan naratifnya yang di sana-sini sungguh terasa daya entak dan sentaknya. (Ibnu Wahyudi, Pengamat Sastra & Pengajar di FIB UI)

Melalui cerpen-cerpennya, Laora Arkeman mencoba menyelami beberapa masalah sosial dengan menggali sisi-sisi terdalam dari perasaan manusia yang menjadi korbannya, langsung maupun tidak langsung. Sudah tentu masalah sosial selalu kompleks, dan dengan caranya Laora Arkeman memberi simpati kepada para tokoh. Karyanya sendiri sederhana, namun seringkali mengejutkan dan mengharukan. (Jamal D. Rahman, Pengamat Sastra & Pemimpin Redaksi Majalah Sastra Horison)

Salahsatu cerpen dalam buku ini, Orang Gila, dipilih sebagai judul antologi bersama Dewan Kesenian Jakarta 2010. Ini sungguh sebuah penghargaan atas kekuatan bercerita secara dramatis yang dibuat Laora Arkeman. Dalam antologi tunggal pertama ini pun ia memperlihatkan kemahiran berimajinasi secara sempurna. Beberapa cerpen sangat menonjol, seperti Meja Hijau dan Dukun, yang memperlihatkan kekuatannya sebagai penulis perempuan yang mampu memasuki kehidupan beragam orang. (Zeffry Alkatiri, Penyair & Pengajar di FIB-UI)

logoblog

Instagram