Rp. 65.000
|
Grotta Azzura
Penulis: S. Takdir Alisjahbana
Penerbit: Dian Rakyat Jenis Cover : Soft Cover Tahun Terbit : 2003, Cet.2 Dimensi : 14 x 20.5 cm | 553 halaman Kondisi : Baru Berat : 0.7 kg Stok : Terjual, Stok Kosong Pemesanan: SMS/WA 081212-088121 Beli di: BUKALAPAK —Harry Aveling, Kritisi seni dan sastra (dalam STA, 1985: 131-132) "Jika buku cerita yang baik adalah buku yang nikmat dibaca, maka mungkin sebuah novel Motinggo Busye lebih baik dari Grotta Azzura. Maka yang dianggap hebat adalah roman yang terutama berisi diskusi-diskusi tentang paham politik, seks, seni, agama. Dengan demikian, Grotta Azzura termasuk roman terhebat dalam kesusastraan modern Indonesia. " —Goenawan Mohammad, Sastrawan, Budayawan, Esais Catatan Pinggir Majalah TEMPO (Majalah Ekspres, 24 Oktober 1970) |
Home » Posts filed under Dian Rakyat
Rp. 45.000
|
Agama dan Peradaban
Penulis : Hisanori Kato
Penerbit: Dian Rakyat Jenis Cover : Soft Cover Tahun Terbit : 2002, Cet.1 Dimensi : 14 x 21 cm | 336 halaman Kondisi : Baru Berat : 0.45 kg Stok : Tersedia Pemesanan: SMS/WA 081212-088121 Beli di: BUKALAPAK Melalui pendekatan sosiologi, Dr Hisanori Kato mengkajinya dengan memfokuskan perbahasan pada dua organisasi keagamaan terbesar, iaitu Muhammadiyah dan NU yang dikotomikan dengan lambang "modernis" dan "tradisionalis", dan peran ICMI yang dianggap berada di garis tengah antara kedua kelompok tersebut. Ia bukan hanya memberikan uraian kritis tentang politik praktis, misalnya, sejauh mana kaum muslim terlibat dalam percaturan politik kontemporer? Akan tetapi, juga memasuki ruang-ruang ideologis, seperti hubungan antara kaum muslim dan nonmuslim, serta penerapan toleransi kehidupan beragama dan pluralisme yang memang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Telaah-telaah kritis itu sebenarnya diajukan untuk menjawab sebuah pertanyaan mendasar, yaitu: Bagaimana peranan Islam bagi terbentuknya masyarakat demokratis yang beradab di Indonesia, yakni masyarakat yang menghormati hak-hak rakyat secara hukum dan martabat kemanusiaan? |
Rp. 38.000
|
Dari Neo Modernisme ke Islam Liberal
Penulis: Prof. Dr. Abd. A'la, M.A.
Penerbit: Paramadina Dian Rakyat Jenis Cover: Soft Cover Tahun Terbit: 2009, Cet.1 Dimensi: 14.5 x 21cm | xv+250 halaman Kondisi: Baru Berat: 0.45kg Stok: Tersedia Pemesanan: SMS/WA 081212-088121 Beli di: BUKALAPAK Satu hal yang cukup menguntungkan bagi wacana dan gerakan 'Islam Liberal' nama lain dari neo-modernisme Islam, adalah paradigmanya yang dianut luas oleh kalangan muda. Ia telah menjadi wacana yang tidak terbatas pada kelompok yang dulu dianggap sebagai perintis pembaruan seperti Muhammadiyah saja, tapi juga menyebar ke dalam kelompok muda yang berasal dari pesantren di pedesaan dan semacamnya. Abd. A'la. penulis buku ini, adalah salah satu contohnya. (Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta) Era 1970-an, diyakini banyak kalangan sebagai gerbang baru dalam kancah pemikiran Islam di Indonesia. Pada masa itulah corak pemikiran keislaman mulai dijangkiti gejala baru (baca: pembaruan) yang disebut “neo-modemisme". Sosok Nurcholish Madjid (Cak Nur) kemudian dinobatkan sebagai lokomotif pembuka bagi tergelarnya wacana neo-modemisme islam Indonesia di kemudian hari, karena Cak Nur banyak berguru pada sosok Fazlur Rahman. Cukup wajar jika pada akhirnya peran Fazlur Rahman disebut-sebut sebagai “ikon” yang melekat dalam aliran pemikiran Islam modern di negeri ini. Pada konteks itulah, buku ini hendak melacak sejauh mana pengaruh Fazlur Rahman terhadap pemahaman keislaman di Indonesia (Ibnu Qurthubie, Penulis dan Editor) |
Rp. 35.000
|
Sekularisasi Setengah HatiPolitik Islam Indonesia dalam Periode Formatif
Penulis: Irsyad Zamjani
Penerbit: Dian Rakyat Jenis Cover : Soft Cover Tahun Terbit : 2010 Cet. 1 Dimensi : 14 x 21cm | xxxiv+265& halaman Kondisi : Baru Berat : 0.45kg Stok : Tersedia Pemesanan: SMS/WA 081212-088121 Beli di: BUKALAPAK (Prof. Taufik Abdullah, Sejarawan, Mantan Kepala LIPI) "Dengan terbitnya karya Sdr. Irsyad Zamjani ini, disamping literatur sejarah politik untuk periode 10 tahun pasca proklamasi kemerdekaan semakin bertambah, juga yang terpenting adalah pengamatannya tentang betapa tidak siapnya para politisi santri untuk bersaing dengan teman-teman sebangsanya dalam political power game. Dalam tenggat waktu 10 tahun itu, energi santri lebih banyak terkuras oleh masalah dasar negara yang bersifat filosofis: Pancasila atau Islam, tanpa munculnya karya-karya teoretik yang memadai tentang sebuah negara yang berdasar Islam itu." (Prof. Ahmad Syafii Maarif, Guru Besar Ilmu Sejarah, Manta Ketua Muhammadiyah) "Buku yang ditulis oleh saudara Irsyad Zamjani ini berangkat dari upaya untuk memahami sejarah Islam dan politik di Indonesia melalui perspektif lain, tidak seperti perspektif yang ditawarkan oleh sejarawan lain. Bahwa relasi antara Islam dan politik tidak lepas dari proses sekularisasi yang terjadi di kalangan tokoh-tokoh kemerdekaan. Proses ini sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum Indonesia merdeka, di sejumlah kerajaan Nusantara, dan jauh hari pasca kemerdekaan. Terlepas dari ini semua, tulisan Saudara Irsyad ini penting dibaca untuk memahami realitas Islam dan politik melalui perspektif yang lain." (Prof. Kacung Marijan, Guru Besar Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga, Tokoh Intelektual NU) |